Saturday, April 27, 2013

Kompetisi Global Online Ashoka Changemakers, Nutrients for All: Vitality for People and the Planet

Lingkungan, pertanian, makanan, kesehatan dan kesejahteraan kita terhubung erat oleh nutrisi. Rantai nilai nutrisi (nutrient value chain)—proses dihasilkannya dan mengalirnya nutrisi dari lingkungan ke tanah, pertanian, makanan, dan manusia – menciptakan kesehatan dan kehidupan bagi manusia dan planet bumi. Tantangan kita terpampang jelas: kita perlu membangun rantai nutrisi sehingga menjadi lebih kuat, saling terkait, dan lebih produktif.

Mulai 17 April hingga 19 Juni 2013, Ashoka Changemakers mencari solusi inovatif dan membangun komunitas aksi dari berbagai sektor untuk bersama-sama menjawab tantangan ini. Kompetisi Global Online Nutrients for All: Vitality for People and the Planet berupaya merangkai kepingan-kepingan inovasi ini menjadi solusi berkelanjutan yang melampaui batas bidang atau gagasan tertentu. Sejumlah total $45.000 tersedia bagi solusi terbaik.

Kunjungi http://www.changemakers.com/nutrientsforall untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

Saturday, April 13, 2013

Sekilas Tentang Tape Ketan dan Daun Pisang

Tape ketan adalah makanan tradisional daerah pasundan Jawa Barat yang terbuat dari beras ketan yang memiliki rasa manis di fermentasi menggunakan ragi selama kurun waktu tertentu. Tape ketan selama fermentasi menghasilkan alkohol sebagai hasil fermantasi.

Pada zaman dahulu leluhur kita sudah memanfaatkan daun sebagai pembungkus untuk makanan. Sebagai bahan makan tradisional tape secara alami di bungkus menggunakan bahan-bahan alamin serti daun-daunan contohnya menggunakan daun waru, daun pisang, daun jati dan daun jambu air. Daun jati digunakan untuk pengemasan adalah yang mempunyai bentuk bulat seperti telur yang posisinya di balik. Dari daun jati memiliki ciri-ciri ini yaitu bulu yang halus dan rambut kelenjar dipermukaan bawahnya. Apabila daun jati ini diremas akan mengeluarkan getah yang berwarna merah. Sedangkan untuk daun pisang alasan penggunaan sebagai kemasan yaitu sifat kelenturan daun pisang yang mudah dibentuk sebagai pembungkus makanan tradisional, namun tidak semua daun pisang baik digunakan sebagai bahan pembungkus/pengemas, disebabkan karena karakteristik daun yang berbeda terutama tingkat kelenturannya. Selain itu daun pisang menambah aroma pada makanan. jika penggunaan daun waru dapat mengurangi alkohol pada produk yang dibuat tape ketan.

Langkah-langkah pembuatan pengemas alami yaitu dilakukan dengan cara:
• Carilah bahan pengemas dari daun yang bersih dan masih muda
• Daun yang sudah dipetik kemudian dicuci dan dibersihkan dengan menggunakan air
• Kemudian dilayukan dengan menggunakan panas matahari supaya daun menjadi lebih lentur
• Mengiskan bahan tape ketan ke dalam daun
• Mamadatkan beras ketan sehingga tampak kompak dan padat
• Kemudian melipatkan sisi daun hingga simetris
• Lalu ke empat bagian daun dikuncupkan sehingga daun saling bertemu dan membentuk simetris di ke dua ujungnya
• Selanjutnya menguncinya menggunakan lidi yang sudah di runcingkan
• Lalu melipatnya menjadi tiga bagian
• Lalu menusuknya dari sisi satu ke sisi lainnya lalu menarik kedua ujung agar lidi menempel pada daun

Biasanya lapisan daun yang digunakan berlapis-lapis untuk mencegah kebocoran. Karena hasil fermentasi tape akan mengeluarkan alkohol. Namun pada masa sekrang ini seiring dengan perkembangan zaman maka pada proses pembuatannya tape ketan di sisipkan berupa platik tipis agar air yang hasil fermentasi tidak mengalami kebocoran.

Tujuan pengemasan alami adalah:
• Dapat menjadikan produk lebih tahan lama.
• Menjaga kebersihan makanan
• Tidak terjadi pencemaran dengan bahan kimia
• Jumlah alkohol yang dihasilkan dapat berkurang
• Lebih murah dan mudah ditemukan di setiap daerah
• Biaya pembuatan/produksi dapat ditekan

Manfaat yang diperoleh dengan pengemasan alami adalah:
• Produk tape yang menghasilkan alkohol akan lebih mudah diserap oleh daun karena memiliki daya serap yang tinggi
• Daun juga dapat menambah aroma dan kelezatan pada tape
• Desain lebih beragam
• Mengurangi pencemaran terhadap lingkungan
• Mudah terurai oleh bakteri tanah
• Tidak perlu dilakukan daur ulang
• Dapat menarik konsumen untuk membelinya
• membantu mengontrol keluarnya alkohol
• Membantu proses kerja peragian (fermentasi)

Pustaka :
Pembuatan Tape Ketan. 1982. Paket Industri Pangan untuk Daerah Pedesaan. Pusat Peneletian dan Pengembangan Teknologi Pangan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Saban, S. 2000. Kemasan Sebelum Plastik Kertas dan Plastik. Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia (STISI), Bandung.

Penulis:
Anik Siswi Mentari, Aji Prasetyo, Rizky Rahmadhani P., Yori Ermando Yulma

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

ShareThis