Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang mudah ditemukan dalam produk hewani, tapi tidak di dalam telur yang ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil. Di dunia, terdapat 2000 jenis makanan fermentasi yang sudah terdokumentasi dan sebagian besar berasal dari susu. Masyarakat kini mulai menyukai produk fermentasi karena banyak keuntungan yang didapat. Untuk kasus penyakit secara khusus, konsumsi susu probiotik terbukti dapat menolong penderita diabetes. Daging fermentasi juga terbukti dapat menurunkan populasi bakteri patogen dan meningkatkan senyawa yang bernama carnosine, suatu senyawa yang dapat meningkatkan vitalitas pria. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Anang M Legowo, peneliti dari Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro pada acara Seminar/Kongres Internasional Bakteri Asam Laktat ke-4 yang diselenggarakan oleh ISLAB (Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria) di Fak. Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Pada kesempatan ini, peneliti internasional dari India, Prof. Jyoti Prakash Tamang, juga menyampaikan bahwa makanan dari bahan beras adalah makanan yang paling stabil di dunia. Berbagai penelitian bakteri sebenarnya menghasilkan hasil yang dapat digunakan sebagai dasar penelitian para peneliti lain, seperti penyimpanan bakteri yang optimal disimpan dalam 15% gliserol pada suhu -20˚C. Peneliti probiotik selalu menghasilkan kesimpulan pada sifat antimicrobial, penghasil amino, dan sebagai antioxidant. Dia mengungkapkan bahwa sudah semestinya Indonesia mempunyai codec bakteri seperti di India (yaitu adalah MPCC). Peneliti yang telah menghasilkan ratusan artikel internasional ini juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki bakteri jenis Klebsiella pneumonia, bakteri penyebab penyakit pneunomena tapi dapat dimanfaatkan dalam pangan. Bakteri ini banyak ditemukan di tempe sebagai penghasil vitamin B12. Makanan fermentasi selalu menimbulkan efek positif, seperti Kimchi yang dapat mencegah konstipasi, kanker usus, dapat menurunkan serum kolesterol, dan dapat menghasilkan senyawa anti stress. Peneliti ini juga menegaskan bahwa ketika bakteri asam laktat tumbuh, maka enterobectericeae atau bakteri patogen akan menurun tajam bahkan pada jam ke-8 akan hilang. Peneliti ini adalah dari Sikkim Central University dan telah menerapkan pembahasan materi asam laktat sebagai materi utama dalam mata kuliah mikrobiologi pangan. Kini dia sedang membuat buku berjudul "Beneifts of Fermented Foods and Beverages" dan untuk menyusun buku ini, dia mengundang peneliti Indonesia untuk ikut ambil bagian.
Dr. Fransisco B Elegado University of Philippines Los Banos (UPLB) dalam makalah orasinya berjudul "Bench scale growth optimization of selected potential probiotic bacteriocicogenic LAB using response surface methodology" mengungkapkan bahwa terdapat 85 jenis fermented food di piliipina dan 37 jenis bakteri asam laktat. Mayoritas adalah L. pentosus. Peneliti ini telah mengembangkan media berbahan dasar air kelapa dan telah berhasil menggantikan MRS. Air kelapa ditambahkan berbagai senyawa pendukung seperti ekstrak daging, glukosa, susu skim dan terbukti dapat menumbuhkan bakteri asam laktat dengan sangat baik.
Artikel ini dibuat untuk Indonesian Food Technologist Community dan disarikan oleh A. N. Al-Baarri (Peneliti Pangan dari Universitas Diponegoro) dan dapat dirujuk menjadi daftar pustaka sebagai berikut:
A. N. Al-Baarri. 2012. Trend Penelitian Bakteri Asam Laktat Tingkat Dunia. Kompilasi Orasi Ilmiah pada Seminar Internasional Bakteri Asam Laktat ke-4. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.
0 comments:
Post a Comment