Wednesday, June 20, 2012

Perkembangan Susu di Indonesia: Peluang Besar

Kondisi persusuan nasional saat ini masih belum seperti yang diharapkan. Produk susu masih dikuasai oleh susu impor dan konsumsi susu per kapita Indonesia masih sangat rendah yaitu sekitar 1,1 kg/kapita/tahun. Salah satu cara untuk memperbaiki kondisi persusuan nasional adakah dengan menciptakan manajemen yang baik dalam peternakan sapi perah. Manajemen yang bagus meliputi manajemen pemeliharaan dan manajemen pakan. Demikian diungkapkan oleh Ahmad Pramono, S.Pt., MP., dalam acara Seminar Hari Susu Nusantara (19/6) di UNS.

Dalam kesempatan seminar ini, hadir juga pembicara dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yaitu dr. Wahyu Setyaningsih yang menyampaikan manfaat dari konsumsi susu, diantaranya yaitu mencegah anemia karena banyak mengandung zat besi, mencegah penyakit darah tinggi dan penyakit jantung karena mengandung potassium, dan meningkatkan secara drastis efisiensi kerja otak besar karena kandungan yodium, seng dan lecitinnya. Susu juga mengandung tyreosin yang dapat mendorong munculnya rasa gembira.

Narasumber lain, manajer peternakan sapi perah PT. Mawar Mekar Solo, Bapak Joko Marjono, S.Pt., turut menyampaikan bahwa prospek usaha di bidang persusuan di Indonesia masih terbuka luas. Contohnya adalah pangsa pasar untuk lansia. Pengalaman beliau adalah memberikan susu pada lansia di acara posyandu lansia di desanya. Hasil yang didapat adalah mereka merasakan perubahan yaitu sudah tidak mudah sakit dan badan lebih segar. Pangsa pasar yang lain masih banyak lagi untuk bisa dikembangkan.

Kontributor IFT: Yuli Yanti, FP-UNS

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

UNS Semarakkan Hari Susu Nusantara

Dalam rangka untuk menyemarakkan Hari Susu Nusantara, maka BEM dan HMJ Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret mengadakan Seminar Hari Susu Nusantara dengan Tema "Minum Susu Segar Tubuh Bugar Otak Pintar" yang diselenggarakan pada hari Selasa 19 Juni 2012 pukul 09.00 WIB di Aula Fakultas Pertanian UNS.

Seminar dibuka oleh PD I yaitu Dr. Samanhudi. Beliau menyampaikan bahwa selama ini minum susu dikenal bisa menyebabkan diare, hal itu menurut beliau karena belum terbiasa meminum susu sehingga perlu adanya upaya untuk menjadi terbiasa, dan seharusnya dimulai sejak kecil karena minum susu bisa memberikan kesehatan yang lebih baik untuk kita semua. Sedangkan moderatornya adalah Bapak Dimas Rahadian Aji Muhammad, dosen muda jurusan Teknologi Hasil Pertanian FP UNS.

Narasumber yang dihadirkan mewakili tiga komponen yaitu seorang kandidat doktor dari jurusan peternakan FP UNS yaitu bapak Ahmad Pramono, S.Pt., MP, dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yaitu dr. Wahyu Setyaningsih dan dari peternakan sapi perah PT. Mawar Mekar Solo, Bapak Joko Marjono, S.Pt., selaku manajer.

Acara seminar ini berlangsung meriah dengan dihadiri sekitar 250 peserta dari berbagai kalangan, yaitu mahasiswa FP UNS, mahasiswa dari APK (Akademi Peternakan Karanganyar), ibu-ibu PKK, karang taruna, dan masyarakat. Acara yang terselenggara ini didukung penuh oleh DPPHP, UNS, DISNAKKAN Karanganyar, CV. Cita Nasional dan Happy Digital Printing.

Kontributor IFT: Yuli Yanti – FP UNS

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

Saturday, June 16, 2012

Hari Susu Nusantara 1 Juni 2012

Tonggak sejarah persusuan di Indonesia rupanya telah dimulai dengan ditetapkannya tanggal 1 Juni sebagai Hari Susu Nusantara. Sudah saatnya persusuan di Indonesia bangkit untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi nasional pada tahun 2020 mendatang. Indonesia yang penuh dengan sumber pakan sudah semestinya dapat menyuplai kebutuhan susu sendiri.

Susu menjadi sumber pangan penting karena memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, sebagaimana diungkap oleh Prof. Dr. Ir. V. Priyo Bintoro, MAgr., Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP yang sekaligus menjadi Dewan Penasehat Indonesian Food Technologist Community (IFT Community), dalam acara peringatan Hari Susu Nusantara tanggal 15 Juni 2012 di UNDIP bahwa susu merupakan "the Most Nutritious Food". Berdasarkan kandungan yang dimiliki ini maka susu sudah semestinya menjadi konsumsi wajib bagi semua umur. Melalui budaya minum susu dapat menepis kekhawatiran akan hilangnya satu generasi yang kurang gizi, dan nantinya akan tercipta generasi penerus yang sehat dan pintar, demikian diungkapkan oleh Rektor UNDIP, Prof. Sudharto P. Hadi, MES, PhD.

Rangkaian peringatan Hari Susu Nusantara di UNDIP ini dimeriahkan dengan berbagai aktivitas, diantaranya senam, lomba puisi susu bagi anak-anak, dan seminar nasional Hari Susu Nusantara. Artikel mengenai aktivitas tersebut, pada bagian lain di web ini.

Kontributor ANA

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

Tuesday, June 5, 2012

Pangan Sehat dengan Bekatul


Dewasa ini bekatul semakin pamor di kalangan masyarakat, bukan sebagai fungsi awalnya yang lebih banyak digunakan untuk pakan ternak, kini bekatul terutama bekatul merah telah banyak dimanfaatkan dalam dunia pangan dengan menimbang begitu banyaknya nutrisi yang terkandung di dalamnya, terutama kandungan serat kasarnya yang banyak dilirik untuk diet penurunan berat badan maupun diet penyakit seperti diabetes melitus.

Perluasan pemanfaatan bekatul menjadi bahan pangan tambahan ini sebenarnya bukanlah hal baru, justru kita kembali belajar dari pengalaman nenek moyang jauh sebelum mereka mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat zaman dahulu mengkonsumsi beras tumbuk yang masih mengandung 50% bekatul dan pengalaman mengatakan bahwa usia mereka jauh lebih lama dan jarang sekali terserang penyakit degeneratif.

Bekatul dapat dikonsumsi sebagai makanan tambahan. Bisa dicampur sebagai bahan pembuat roti, dikonsumsi seperti oat, diminum dengan air hangat dan gula dll sesuai selera dengan penanganan yang tepat sehingga tidak merusak nutrisinya. Bekatul mengandung komponen bioaktif pangan yang bermanfaat bagi kesehatan, sehingga bekatul sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi pangan fungsional yang bernilai gizi dan menyehatkan.

Manfaat bekatul untuk kesehatan:

1. Memperbaiki Sistem Pencernaan
Kandungan serat yang terdapat pada bekatul sangat baik untuk pencernaan manusia. Sebab, bekatul tergolong serat yang tidak larut sehingga mampu meluruhkan lemak-lemak yang menempel pada usus. Kandungan seratnya juga memperlancar buang air besar sehingga Waktu transit makanan di usus bisa lebih cepat dibanding sebelumnya. Selain itu, bekatul juga baik untuk penderita maag, sebab serat bekatul juga berfungsi pada pengenceran asam-asam atau garam-garam empedu, sterol serta beberapa zat makanan.

2. Mencegah Proses Oksidasi
Vitamin E, B15 dan oryzanol merupakan antioksidan yang sangat baik untuk mencegah proses oksidasi akibat radikal bebas pada sel-sel tubuh. Antioksidan ini akan bereaksi dengan oksidan untuk menghambat oksidasi dan stres oksidatif pada sel-sel tubuh. B15 telah terbukti menurunkan kolesterol darah, meningkatkan sirkulasi dan oksigenasi umum sel dan jaringan, dan membantu untuk arteriosclerosis dan hipertensi. Bekatul juga mengandung asam ferulat (ferulic acid), yang telah diketahui secara luas sebagai antioksidan dan bahan fotoprotektif. Asam ferulat akan melindungi asam lemak melawan kerusakan oksidasi yang disebabkan oleh berbagai jenis polutan, peroksida, dan radikal bebas yang dibentuk selama proses meta-bolisme tubuh.

3. Menurunkan Berat Badan
Kandungan serat kasar yang menyebabkan pencernaan lancar menyebabkan makanan cepat mengalami proses metabolisme bahkan turut meluruhkan lemak yang menempel di usus untuk segera dikeluarkan tubuh melalui proses defekasi.Dengan kandungan nutrisi yang ada di dalam bekatul serta manfaatnya, tentu tidak salah jika bahan makan ini sangat cocok untuk menurunkan berat badan.

4. Mengurangi Risiko berbagai macam penyakit
Vitamin B1 dan B2 dalam bekatul dapat menghindarkan risiko nyeri saraf atau neuritis. Kandungan kalorinya rendah sehingga baik untuk penderita diabetes mellitus ( kencing manis ) tipe 1 dan type 2, membantu mengobati hipertensi ( tekanan darah tinggi), hipercholesterolaemi ( kadar kolesterol tinggi ), arteriosclerosis ( pengapuran pembulu darah ), heart Infarct ( serangan jantung karena penyumbatan ),coronair Insufficiency ( gangguan aliran pembuluh darah jantung ), asthma Bronchiale ( bengkak, asma ), penyakit asthma tidak akan kambuh kalau teratur makan bekatul ( 2 x 1 sdm munjung ), cirrhosis Hepatis ( memperbaiki fungsi hati ), rheumatic ( encok ),gejala sering sakit kepala, sering pusing pada tekanan darah rendah,gejala sering 'berdebar jantung' dan 'extrasystole'. Bekatul merah juga dapat meningkatan daya tahan fisik ( ausdauer ), mencegahan kanker colon ( usus besar ) dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak cepat lelah.

Kontributor IFT : Siti Mutmainah
Foto: http://www.gasolorganik.com
------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

ShareThis