Sunday, January 27, 2013

Teknologi Pangan Universitas Diponegoro

Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro akan membuka kesempatan kepada siswa-siswi lulusan SMA atau sederajat untuk belajar di bidang pangan. Program Studi Teknologi Pangan UNDIP akan menerima 80 mahasiswa yang nantinya akan dididik menjadi sarjana yang siap terjutn di dunia industri pangan dan praktisi bidang pangan. Sebagaimana diketahui, bidang pangan merupakan bidang yang strategis, dan selalu menarik perhatian masyarakat terutama bidang industri dan pemerintahan.

Bidang yang tidak pernah surut
Seiring dengan pertambahan populasi manusia, maka kebutuhan akan pangan akan selalu meningkat. Inilah sebabnya mengapa bidang pangan selalu mengalami pertumbuhan sebagaimana deret ukur, bukan deret hitung.

Bidang unggulan
Kompetisi mendapatkan pekerjaan kian ketat dan bidang pangan merupakan bidang yang dapat diunggulkan dalam hal lapangan kerja. Bisa kita perhatikan, hampir semua industri di dunia merupakan industri pangan. Hal ini sangat sinkron jika kita memperhatikan iklan di televisi yang sebagian besar adalah iklan pangan. Oleh karena itu, tidak perlu diragukan lagi, bidang pangan akan membuka kesempatan yang sangat luas dalam hal lapangan pekerjaan.

Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri Anda untuk siap terjun dibidang pangan dengan mendaftar sebagai mahasiswa Teknologi Pangan. Kami siap untuk menerima Anda. Informasi pendaftaran dapat dilihat secara detail di http://um.undip.ac.id

Berita ini disampaikan atas kerjasama Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro dan IFT Community.
------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

Saturday, January 26, 2013

Trend Penelitian Bakteri Asam Laktat Tingkat Dunia

Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang mudah ditemukan dalam produk hewani, tapi tidak di dalam telur yang ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil. Di dunia, terdapat 2000 jenis makanan fermentasi yang sudah terdokumentasi dan sebagian besar berasal dari susu. Masyarakat kini mulai menyukai produk fermentasi karena banyak keuntungan yang didapat. Untuk kasus penyakit secara khusus, konsumsi susu probiotik terbukti dapat menolong penderita diabetes. Daging fermentasi juga terbukti dapat menurunkan populasi bakteri patogen dan meningkatkan senyawa yang bernama carnosine, suatu senyawa yang dapat meningkatkan vitalitas pria. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Anang M Legowo, peneliti dari Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro pada acara Seminar/Kongres Internasional Bakteri Asam Laktat ke-4 yang diselenggarakan oleh ISLAB (Indonesian Society for Lactic Acid Bacteria) di Fak. Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Pada kesempatan ini, peneliti internasional dari India, Prof. Jyoti Prakash Tamang, juga menyampaikan bahwa makanan dari bahan beras adalah makanan yang paling stabil di dunia. Berbagai penelitian bakteri sebenarnya menghasilkan hasil yang dapat digunakan sebagai dasar penelitian para peneliti lain, seperti penyimpanan bakteri yang optimal disimpan dalam 15% gliserol pada suhu -20˚C. Peneliti probiotik selalu menghasilkan kesimpulan pada sifat antimicrobial, penghasil amino, dan sebagai antioxidant. Dia mengungkapkan bahwa sudah semestinya Indonesia mempunyai codec bakteri seperti di India (yaitu adalah MPCC). Peneliti yang telah menghasilkan ratusan artikel internasional ini juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki bakteri jenis Klebsiella pneumonia, bakteri penyebab penyakit pneunomena tapi dapat dimanfaatkan dalam pangan. Bakteri ini banyak ditemukan di tempe sebagai penghasil vitamin B12. Makanan fermentasi selalu menimbulkan efek positif, seperti Kimchi yang dapat mencegah konstipasi, kanker usus, dapat menurunkan serum kolesterol, dan dapat menghasilkan senyawa anti stress. Peneliti ini juga menegaskan bahwa ketika bakteri asam laktat tumbuh, maka enterobectericeae atau bakteri patogen akan menurun tajam bahkan pada jam ke-8 akan hilang. Peneliti ini adalah dari Sikkim Central University dan telah menerapkan pembahasan materi asam laktat sebagai materi utama dalam mata kuliah mikrobiologi pangan. Kini dia sedang membuat buku berjudul "Beneifts of Fermented Foods and Beverages" dan untuk menyusun buku ini, dia mengundang peneliti Indonesia untuk ikut ambil bagian.

Dr. Fransisco B Elegado University of Philippines Los Banos (UPLB) dalam makalah orasinya berjudul "Bench scale growth optimization of selected potential probiotic bacteriocicogenic LAB using response surface methodology" mengungkapkan bahwa terdapat 85 jenis fermented food di piliipina dan 37 jenis bakteri asam laktat. Mayoritas adalah L. pentosus. Peneliti ini telah mengembangkan media berbahan dasar air kelapa dan telah berhasil menggantikan MRS. Air kelapa ditambahkan berbagai senyawa pendukung seperti ekstrak daging, glukosa, susu skim dan terbukti dapat menumbuhkan bakteri asam laktat dengan sangat baik.

Artikel ini dibuat untuk Indonesian Food Technologist Community dan disarikan oleh A. N. Al-Baarri (Peneliti Pangan dari Universitas Diponegoro) dan dapat dirujuk menjadi daftar pustaka sebagai berikut:
A. N. Al-Baarri. 2012. Trend Penelitian Bakteri Asam Laktat Tingkat Dunia. Kompilasi Orasi Ilmiah pada Seminar Internasional Bakteri Asam Laktat ke-4. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

Friday, January 25, 2013

Bakteri Asam Laktat pada Air Susu Ibu

Bakteri asam laktat mempunyai peranan yang sangat besar bagi kesehatan tubuh. Seorang professor di Jepang menyebutkan bahwa kunci kesehatan tubuh adalah pada keberadaan enzim dari bakteri. Baru-baru ini peneliti Prof. Dr. Lilis Nuraida berhasil mengisolasi bakteri asam laktat dari air susu ibu (ASI). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ASI mengandung 3-4 log unit CFU/ml bakteri asam laktat. Diantara bakteri asam laktat yang berhasil diisolasi ini, ditemukan L. rhamnosus sebagai bakteri yang dominan.

Bakteri asam laktat yang telah diisolasi ini, berhasil diidentifikasi fungsinya sebagai antidiare. Fungsi ini bukan untuk obat penyembuh diare akan tetapi lebih ke arah pencegahan diare. Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai immunomodulator (perangsang) sel kelenjar limpa dan menghasilkan ekstra alfa immunoglobulin. Sehubungan dengan peningkatan immunoglobulin, maka beberapa peneliti lain seperti Prof. Dr. Hardinsyah juga menemukan hal yang sama, bahwa implementasi bakteri asam laktat dapat meningkatkan serum immunoglobulin. Bakteri asam laktat yang paling dominan ini, juga mencegah hypocholesterolemic. Fungsi terakhir yang dapat disebutkan dalam dalam artikel ini bahwa bakteri asam laktat ini dapat menekan pertumbuhan S. sakazakii.

Disarikan oleh A. N. Al-Baarri dari International Congress of Lactic Acid Bacteria di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 25 Januari 2013

Saturday, January 19, 2013

Banyak Ikan Laut Berpengawet Bahan Kosmetik Berbahaya

Ikan digemari karena selain rasanya yang enak, juga karena nilai gizinya yang sangat tinggi. Ikan merupakan sumber protein hewani, karena kandungan protein dalam ikan yang cukup tinggi. Selain itu, ikan juga mengandung lemak dan zat besi. Kandungan lemak omega 3 pada ikan sangat berguna untuk mencegah berbagai penyakit seperti jatung, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah dan juga kanker. Menurut ahli kesehatan, mengkonsumsi ikan secara teratur sebanyak 30 gram per hari dapat menekan kemungkinan serangan penyakit jantung hingga 50 %. Sejumlah penelitian juga membuktikan bahwa penderita penyakit jantung yang mengkonsumsi ikan 3 kali dalam seminggu, terbukti memiliki angka kemungkinan bertahan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita penyakit jantung yang tidak mengkonsumsi ikan sama sekali.

Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak bila didiamkan dalam ruangan dengan udara terbuka, seperti perubahan warna, bentuk dan aroma. Kerusakan dapat disebabkan oleh pertumbuhan mikroba, keaktifan enzim, perkembangbiakan serangga, pengaruh pemanasan atau pendinginan, kadar air, oksigen dan sinar. Agar dapat disimpan dalam waktu yang lama, ikan diawetkan dan diberi bahan-bahan tambahan tertentu. Cara pengawetan ikan pun bervariasi, diantaranya dengan penambahan garam yang kemudian dijemur bibawah sinar matahari langsung (penggaraman), lalu pembekuan didalam lemari pendingin untuk memperkecil aktivitas enzim oleh mikroba, pengasapan, dan sebagainya.

Namun, tahukah anda jika ikan yang kita konsumsi mengandung berbagai macam zat kimia yang berbahaya bagi tubuh? Dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara, menemukan bahwa sebagian besar dari 58 sampel ikan dari 20 spesies yang diperoleh dari tempat pelelangan ikan disepanjang Teluk Manila, Filipina mengandung bahan kimia yang biasa digunakan sebagai bahan campuran kosmetik (PCPs). Campuran kosmetik tersebut digunakan sebagai bahan untuk mengawetkan ikan agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.

Penelitian yang dilakukan di Ehime University, Jepang, menggunakan 58 sampel ikan dari 20 spesies ikan yang diketahui. Sampel diperoleh langsung dari tempat pelelangan ikan disepanjang Teluk Manila, Filipina. Sampel ikan tersebut kemudian disimpan pada suhu 25°C didalam bank es di Ehime University. Kemudian sampel ikan tersebut diteliti dengan menggunakan metode ekstraksi dengan larutan n-heksana dan aseton yang menggunakan alat "High Speed Solvent Extractor". Hasil ekstraksi kemudian dimurnikan dari faktor pengganggu dan siap untuk dianalisis.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sangat mencengangkan, karena hampir semua jenis ikan yang dianalisis terkontaminasi dengan bahan-bahan PCPs (Personal Care Products), PCPs adalah sejenis bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai antimikroba pengawet pada kosmetik dan produk kecantikan. Diantara bahan kimia yang termasuk PCPs adalah 4 bahan pengawet kosmetik (metil, etil, propil dan butil) dan dua senyawa antimikroba yaitu triclosan (TCS) dan triclocarban (TCC). Telah diketahui bahwa PCPs terdeteksi jaringan tumor payudara pada manusia. Triclosan telah terbukti memiliki pengaruh pada sistem tiroid katak dan mengganggu sistem endokrin, serta secara sangat mengurangi jumlah sperma pada ikan nyamuk jantan (Gambusia affinis). Triclocarban terbukti beracun bagi mamalia dan menyebabkan methemoglobinemia pada manusia (keadaan dimana hemoglobin dalam darah tidak lagi dapat mengangkut oksigen). Meskipun semua jenis pengawet ini telah dipergunakan secara luas, namun masih sedikit pengetahuan masyarakat tentang penggunaan bahan-bahan tersebut dalam bahan pangan, khususnya pada ikan. Bahan-bahan tersebut juga berbahaya bagi lingkungan, khususnya pada ekosistem perairan.

Nah, itulah bahaya yang dapat kita peroleh ketika mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi bahan-bahan ini. Memang dampaknya belum kita rasakan ketika mengkonsumsinya, namun akan sangat terasa beberapa tahun kemudian jika kita mengkonsumsinya secara terus menerus. Bahan kimia tersebut akan terakumulasi dalam tubuh kita dan lama kelamaan akan merusak sistem organ pada tubuh kita secara perlahan-lahan. Jadi, sebaiknya mulai sekarang kita harus lebih berhati-hati dalam memilih bahan pangan yang akan kita konsumsi, lebih telitilah dalam memilihnya. Selain itu proses pengolahannya pun harus benar agar kandungan gizi yang terdapat dalam bahan pangan tersebut tidak hilang.

Disarikan oleh:
Devi Yuniar Prestiana
Program Studi Teknologi Pangan
Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro Semarang

Diedit oleh:
A. N. Al-Baarri
Pemerhati Teknologi Pangan Indonesia

Sumber pustaka:
Babu Rajendran Ramaswamy, Joon-Woo Kim, Tomohiko Isobe, Kwang Hyeon Chang, Atsuko Amano, Todd W. Miller, Fernando P. Siringan, Shinsuke Tanabe. 2011. Determination of preservative and antimicrobial compounds in fish from Manila Bay, Philippines using ultra high performance liquid chromatography tandem mass spectrometry, and assessment of human dietary exposure. Journal of Hazardous Materials 192:1739–1745

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

Sunday, January 13, 2013

Seminar Nasional Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia 2013

Industri peternakan merupakan salah satu pilar penting dalam sistem perekonomian Indonesia.
Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia yang menjadi incaran produsen dari
berbagai negara, karena potensi besarnya dalam bidang peternakan, sebagai penyuplai sumber
protein hewani sumber pencerdas bangsa.

Industri peternakan yang menjadi salah satu penopang penting dalam pertumbuhan
perekonomian Indonesia juga tetap tumbuh dengan baik. Hal ini dipicu oleh antara lain laju
pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan penduduk, yang berarti perlu suplai
sumber protein hewani baik dari daging sapi, kerbau, kambing, domba, maupun unggas.
Indonesia dan penduduk Asia pada umumnya memiliki indeks harapan hidup yang makin baik.
Hal ini merupakan pangsa pasar tersendiri bagi produk peternakan, karena penduduk seperti itu
mempunyai daya beli kuat terhadap sumber-sumber protein hewani, tidak sekadar asal
kenyang.

Perubahan demografi juga terlihat dari makin banyaknya penduduk berusia muda yang lebih
maju, profesional, dan berpendapatan lebih baik, yang tentu lebih menyukai produk sumber
protein hewani, daripada produk makanan sumber karbohidrat. Hal ini menjadi tantangan
khusus bagi para pelaku industri peternakan baik di sektor ruminansia maupun non ruminansia
dalam menyediakan produk pangan sesuai dengan permintaan pasar tersebut.

Berkaitan dengan hal ini, maka sangat tepat untuk diadakan seminar nasional guna membahas hal ini. Seminar ini diselenggarakan oleh Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI) dan akan berlangsung pada tanggal 17 Januari 2013 di Hotel Swiss-Belhotel, Mangga Besar Jakarta, Jl. RA Kartini 57 JAKARTA, Telp. 021-6393 888. Informasi lebih lanjut, silakan klik link ini: http://www.livestockreview.com/2013/01/pb-ispi-siap-gelar-seminar-outlook-industri-peternakan-pada-17-januari-2013/

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

Monday, January 7, 2013

Aktivis Pangan Nasional (Dr. Rarah Ratih Adjie Maheswari, DEA) Meninggal Dunia

Tanggal 5 Januari 2013 dunia pangan nasional telah kehilangan salah satu aktivis pangan, Dr. Rarah Ratih Adjie Maheswari, DEA. Beliau adalah staff pengajar Departemen llmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) Fakultas Peternakan IPB. Almarhumah adalah istri Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, M.Rur.Sc dan diberitakan telah meninggal dunia pada tanggal 5 Januari 2013 pukul 23.15 di Rumah Sakit Karya Bhakti.

Prestasi beliau dalam bidang pangan dinilai sangat besar. Tahun lalu, tepatnya tanggal 4 Juli 2012, beliau mendapatkan penghargaan WANASARA Kategori AHLI. Penghargaan ini diberikan sebagai kampanye peningkatan gizi masyarakat melalui protein hewani susu, daging, telur dan ikan. Penghargaan akan diberikan di Jakarta Convention Center dan dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat

Segenap pengurus IFT Community turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya beliau. Semoga arwah beliau dapat diterima di sisi Allah SWT sesuai dengan amal dan ibadahnya. Mari kita teruskan upaya peningkatan gizi yang telah dilakukan beliau untuk kemajuan pangan di Indonesia.

Sumber:
http://173.236.44.34/~lppmipb/index.php?option=com_content&view=article&id=2969:berita-duka&catid=39:warta-lppm&Itemid=18
http://www.lppm.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2819:penghargaan-wanasara-&catid=39:warta-lppm&Itemid=18

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

Potret Persusuan di Tahun 2012

Membuka pembicaraan di awal tahun, berikut ini adalah gambaran masalah persusuan di Jawa Tengah tahun 2012. Produksi susu segar secara nasional hingga tahun 2012, hanya mampu mampu mensuplai 30 persen kebutuhan susu segar di Indonesia. Mungkin diantara ada yang bertanya, mengapa konsumsi susu ini banyak sekali? Ya, konsumsi susu di Indonesia ternyata didominasi oleh konsumsi susu bubuk, bukan susu cair. Lalu, untuk memenuhi 70% kebutuhan susu, adalah dari impor. Sungguh sangat disayangkan, negeri yang kaya rumput gajah dan rumput raja, sampai kekurangan susu.

Masalah persusuan nasional, bukan hanya kekurangan volume produksi, namun juga masalah kualitas susu segar yang masih rendah. Jika dilihat dari volume produksi, berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Jawa Tengah 2012, produksi susu sapi di Jawa Tengah mencapai 280.000 liter per hari. Produksi susu sebanyak 200.000 liter dialokasikan untuk industri pengolahan susu (IPS). Lalu sebanyak 80 liter untuk alokasi konsumsi masyarakat secara langsung dan untuk keperluan konsumsi pedhet.

Kualitas susu yang masih rendah, juga merupakan masalah kedua. Dibandingkan dengan angka kuman susu segar di Malaysia, angka kuman di Indonesia masih sangat rendahtinggi (thanks to Lann), yaitu mencapai 1 juta CFU/ml, sementara di Mayaysia hanya berkisar 0,2 juta CFU/ml. Permasalahan yang ketiga ada pada harga jual susu di tingkat peternak juga masih sangat rendah. Susu sapi segar hanya dihargai sebesar Rp. 3.400 per liter. Harga ini jika dibandingkan dengan dengan negara tetangga, seperti Malaysia, yang mencapai diatas Rp. 6.400 dan harga di Thailand mencapai Rp. 5.600 per liter, sungguh sangat nyata bedanya.

Oleh karena itu, pemecahan masalah persusuan di Jawa Tengah, hendaknya terintegrasi pada tiga masalah tersebut. Bagaimana kondisi persususan di Jawa Tengah pada tahun 2013 ini? mari terus simak perkembangannya. Mungkin usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi susu segar langsung dari peternak yang terpercaya. Tidak ada yang melebihi keunggulan nutrisi yang ada didalam susu segar.

Disusun oleh Ahmad N Al-Baarri
Pemerhati persusuan di Indonesia
email penulis: omalbari@yahoo.co.id

Sumber:
A. R. Pitakasari, Republika 2012
P. Saptono, Suara Karya 2012
FAO, 2008
Malaysiainfo, 2008
------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

ShareThis