Gambar yang lain dengan jelas terlihat tulisan 100% yang artinya, produsen menggunakan sebanyak hampir 100 persen bahan bakunya berasal dari buah asli, sehingga hampir tidak ada bahan tambahan selain buah asli. Harga jus jenis ini biasanya lebih mahal 3 kali lipat, namun disisi lain, konsumen bebas memilih dan tidak dibohongi.
Rupanya kondisi ini sudah diatur oleh pemerintah Jepang yang berpihak pada konsumen dengan memberikan kejujuran pada label. Sekarang bandingkan dengan jus yang ada di pasaran Indonesia. Apakah bisa diketahui berasal dari buah asli atau hanya perisa saja. Gulanya berasal dari gula sakarin, aspartam, atau sukrosa? Biasanya dalam kemasan hanya ditulis: perisa mangga, gula, pewarna alami, natrium. Bahkan sang produsen berusaha menciptakan image bahwa jus yang mereka produksi adalah jus asli dengan menambahkan kata-kata "asli". Nah, hati-hatilah, yang dimaksud dengan asli adalah asli rasa buah, bukan rasa sayur atau rasa daun. Atau ada yang dengan jelas menuliskan 100% rasa mangga atau 100% rasa buah asli. Ya pasti, 100% rasa mangga karena bukan rasa durian dan 100% rasa buah asli karena bukan buah palsu (buah palsu mana ada rasanya). Berhati-hatilah wahai konsumen dalam memilih jus. Jika tidak berhati-hati, yang akan didapat hanya penyakit saja nantinya.
------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.