Sunday, April 29, 2012

Beranikah produsen jus menulis persentase buah yang digunakan?

Berbagai minuman jus kini makin banyak kita jumpai di pasaran. Minuman itu menyajikan berbagai macam rasa yang menggoda dan hampir semuanya mungkin mempunyai rasa enak. Tapi sebagai konsumen, kita harus pintar dalam memilih jus karena tidak ada satupun jus yang dalam kemasannya tertulis berapa persen buah yang digunakan. Gambar yang ada pada artikel ini adalah gambar salah satu jus mangga yang dijual di Jepang dan dengan jelas, sang produsen menuliskan 30% yang artinya, secara keseluruhan, sang produsen hanya memakai mangga sebanyak 30%, selebihnya air dan perasa.

Gambar yang lain dengan jelas terlihat tulisan 100% yang artinya, produsen menggunakan sebanyak hampir 100 persen bahan bakunya berasal dari buah asli, sehingga hampir tidak ada bahan tambahan selain buah asli. Harga jus jenis ini biasanya lebih mahal 3 kali lipat, namun disisi lain, konsumen bebas memilih dan tidak dibohongi.

Rupanya kondisi ini sudah diatur oleh pemerintah Jepang yang berpihak pada konsumen dengan memberikan kejujuran pada label. Sekarang bandingkan dengan jus yang ada di pasaran Indonesia. Apakah bisa diketahui berasal dari buah asli atau hanya perisa saja. Gulanya berasal dari gula sakarin, aspartam, atau sukrosa? Biasanya dalam kemasan hanya ditulis: perisa mangga, gula, pewarna alami, natrium. Bahkan sang produsen berusaha menciptakan image bahwa jus yang mereka produksi adalah jus asli dengan menambahkan kata-kata "asli". Nah, hati-hatilah, yang dimaksud dengan asli adalah asli rasa buah, bukan rasa sayur atau rasa daun. Atau ada yang dengan jelas menuliskan 100% rasa mangga atau 100% rasa buah asli. Ya pasti, 100% rasa mangga karena bukan rasa durian dan 100% rasa buah asli karena bukan buah palsu (buah palsu mana ada rasanya). Berhati-hatilah wahai konsumen dalam memilih jus. Jika tidak berhati-hati, yang akan didapat hanya penyakit saja nantinya.

------------------------------------
Website http://ift.or.id ini merupakan top search artikel pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan kepada kami. Artikel Anda dapat segera menjadi artikel populer di Indonesia. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via online di http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel atau http://journal.ift.or.id/node/14.

Friday, April 6, 2012

Jurnal Vol. 1 No. 2, 2012


Volume 1 Nomor 2 ini, diketengahkan berbagai hasil penelitian produk inovatif yang belum pernah ada dan baru dirintis di Indonesia. Contohnya, marinasi daging, pembuatan yogurt yang diubah-ubah persentase bakteri asam laktat, bakso daging kelinci plus karagenan/karaginan, kualitas telur setelah ditambah antihistamin, karamel susu plus durian. Semua hasil penelitian tersebut, dapat didownload di portal publikasi kami: www.journal.ift.or.id. Berikut ini daftar isi Vol. 1 No. 2, 2012 Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan.

NILAI PH, KADAR AIR, DAN TOTAL ESCHERICHIA COLI DAGING SAPI YANG DIMARINASI DALAM JUS BAWANG PUTIH
Nurwantoro, V. P. Bintoro, A. M. Legowo, A. Purnomoadi., L. D. Ambara, A. Prokoso, S. Mulyani

KADAR SERAT KASAR, DAYA IKAT AIR, DAN RENDEMEN BAKSO AYAM DENGAN PENAMBAHAN KARAGINAN
A. B. Kurniawan, A. N. Al-Baarri, Kusrahayu

DAYA IKAT AIR, TINGKAT KEKENYALAN DAN KADAR PROTEIN PADA BAKSO KOMBINASI DAGING SAPI DAN DAGING KELINCI
D. C. Kusnadi, V. P. Bintoro, A. N. Al-Baarri

THE EFFECT OF DIFFERENT RATIO OF BACTERIA (LACTOBACILLUS BULGARICUS + STREPTOCOCCUS THERMOPHILUS AND BIFIDOBACTERUM LONGUM. ATCC15707) ON CHARACTERISTICS OF YOGURT AT DIFFERENT STORAGE PERIOD
M. Sabbah., A. M. Legowo, Y. B. Pramono

PENGARUH PENAMBAHAN BUAH DURIAN (Durio zibethinus murr.) TERHADAP KADAR AIR, TEKSTUR, RASA, BAU DAN KESUKAAN KARAMEL SUSU KAMBING
O. R. Puspitarini, V. P. Bintoro, S. Mulyani

KUALITAS EKSTERNAL TELUR AYAM PETELUR YANG MENDAPAT RANSUM DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG IKAN FERMENTASI MENGGUNAKAN ISOLAT PRODUSER ANTIHISTAMIN
E. Tugiyanti, N. Iriyanti

PENGARUH KOMBINASI SUSU DENGAN AIR KELAPA TERHADAP TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL), TOTAL GULA DAN KEASAMAN DRINK YOGHURT
K. E. D. Kumalasari, Nurwantoro, S. Mulyani

Silakan diunduh full PDF nya di portal kami: http://journal.ift.or.id.

-----------
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan ini diterbitkan 4 kali dalam setahun, yaitu bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Redaksi menerima artikel review/hasil penelitian bidang pangan yang belum pernah dipublikasikan atau tidak sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain dalam bentuk: Letter to Editor, Review Article, Research Article, dan Research Note. Penulis yang menjadi anggota Indonesian Food Technologist tidak dikenai biaya publikasi. Submit artikel hanya dilayani secara online melalui http://journal.ift.or.id/node/14. Pertanyaan lebih lanjut dapat dikirim melalui email: mail@ift.or.id.

------------
Website ift.or.id ini merupakan top search website pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan Anda kepada kami karena akan segera dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. Pengiriman artikel HANYA akan dilayani via portal ini.

Sunday, April 1, 2012

Konsumsi Daging Merah Tingkatkan Resiko Kematian

Sebuah peneliti dari Harvard School of Public Health telah menemukan bukti bahwa konsumsi daging merah ternyata sangat erat kaitannya dengan peningkatan risiko kematian, jantung, dan kanker. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa penggantian sumber protein lain seperti ikan, unggas, kacang, kacang polong, akan menurunkan risiko kematian. Studi ini dipublikasikan secara online dalam Archives of Internal Medicine pada tanggal 12 Maret 2012.

Para peneliti telah mengamati 37.698 orang dari Health Professionals Follow-up Study selama 22 tahun dan 83.644 perempuan dalam Nurses Health Study selama 28 tahun. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa konsumsi secara rutin dari daging merah dapat meningkatkan risiko kematian. Konsumsi rutin satu porsi daging merah berpotensi pada 13% peningkatan kematian, dan satu porsi daging merah olahan meningkatkan 20% risiko kematian. Daging merah olahan telah diketahui mengandung besi heme, lemak jenuh, natrium, nitrit, dan beberapa karsinogen.

Resiko kematian tersebut dapat diturunkan dengan melakukan penggantian daging merah dengan sumber protein lain. Konsumsi ikan menurunkan 7% resiko kematian. Konsumsi daging unggas, kacang-kacangan, susu rendah lemak, biji-bijian, dapat menurunkan resiko kematian masing-masing sebesar 14%, 10%, 10%, dan 14%. Para peneliti memperkirakan bahwa 9,3% kematian pada pria dan 7,6% pada perempuan dapat dicegah jika konsumsi daging merah dikurangi menjadi setengahnya.

Studi ini jelas memberikan bukti bahwa konsumsi rutin daging merah dan daging merah proses, berkontribusi besar kepada kematian dini. Di sisi lain, memilih sumber protein yang lebih sehat sebagai pengganti daging merah dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan dengan mengurangi resiko terjangkitnya penyakit kronis dan kematian.

Foto dan sumber: www.sciencedaily.com
Disarikan oleh: Ahmad N Al-Baarri, PhD.

------------------------------------
Website ift.or.id ini merupakan top search website pangan di Indonesia. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengirimkan artikel pangan Anda kepada kami karena akan segera dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. Pengiriman artikel hanya akan dilayani via http://publikasi.ift.or.id/kirim-artikel.

ShareThis