Latar belakang
Akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan munculnya permasalahan kesehatan (darurat kesehatan) di negeri China, berupa virus yang menyerang saluran pernafasan yang dikenal dengan Corona Virus Disease (COVID 19). Warga China yang terpapar oleh virus ini mencapai 82.455 orang dan 3.313 orang meninggal dunia. COVID 19 menyebar pesat tidak hanya di negeri China, tapi sampai ke berbagai negara. Data yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 pada tanggal 31 Maret 2020, ada 204 negara yang terpapar virus dengan penderita positif 697.244 orang dan meninggal sebanyak 33.257 orang dengan tingkat kematian 4,76%. Sedangkan di Indonesia yang terpapar sebanyak 1.528 orang dan meninggal dunia 136 orang, yang menyebar ke 32 provinsi,
Data penderita positif dan kematian seminggu terakhir masih menunjukkan kenaikkan secara signifikan, kecuali China yang sudah menampakan adanya penurunan. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID 19, antara lain melalu pembatasan aktivitas, isolasi mandiri, social distancing, physical distancing sampai karantina wilayah. Usaha-usaha ini dilakukan agar bisa memutus mata rantai penyebaran COVID 19. Berbagai kampanye telah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga negeri dan swasta untuk memperhatikan pola hidup sehat seperti sering mencuci tangan, olah raga, konsumsi makanan yang bergizi dan menyehatkan, dan lain-lain.
Sampai sekarang belum ada lembaga atau negara yang menyatakan telah menemukan vaksin dan obat untuk menyembuhkan orang yang terjangkit COVID 19. Upaya individu agar tidak tertular melalui jaga jarak, tidak berkerumun, sering mencuci tangan, bersih diri dan menjaga stamina tubuh. Untuk mendapatkan stamina tubuh yang baik seseorang harus melakukan pola hidup sehat, yaitu tidak stress, berolah raga dan pola konsumsi yang baik. Pola konsumsi berhubungan dengan jumlah, jenis dan frekuensi pangan yang dikonsumsi. Pangan sebagai sumber zat gizi utama dan terkandung berbagai komponen aktif yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Pangan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pendukung agar tubuh mampu menangkal benda-benda asing yang masuk, sehingga orang tidak mudah mengalami infeksi.
Melihat fakta yang demikian apa yang bisa dilakukan oleh PATPI, khususnya PATPI Semarang, untuk ikut terlibat dan membantu penanggulangan COVID 19 sehingga darurat kesehatan ini segera dapat berhenti. Kemampuan daya pikir dan anilisis di bidang pangan yang dimiliki para anggota PATPI dan hasil-hasil penelitian tentang pangan yang telah ada untuk meningkatkan ketahanan tubuh perlu disebarluaskan, agar bermanfaat bagi masyarakat.
Tujuan Kegiatan
Menyebarluaskan pengetahuan di bidang pangan dengan membuat tulisan ilmiah popular baik dari hasil penelitia atau pengabdian masyarakat atau dari analisis-analisis lain untuk menjadi sebuah buku bertema tentang PANGAN DAN TERKAIT SISTEM IMUN.
Waktu Pelaksanaan
Deadline pengiriman adalah : 15 April 2020.
Penerbitan buku tersebut : maksimal diusahakan sekitar akhir Mei 2020.
Format Penulisan
Silakan melihat petunjuknya disini: https://www.dropbox.com/s/ub1thfmw7sbnh61/TOR%20PEMBUATAN%20BUKU%20PATPI%20SEMARANG.docx?dl=0
0 comments:
Post a Comment